runing text


Poetry Imazia Insani

Selasa, 15 November 2011

Peribahasa Indonesia

PERIBAHASA INDONESIA
Kumpulan pribahasa pribahasa dalam bahasa indonesia

Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang.
Hanya mau bersama saat sedang senang saja, tak mau tahu di saat sedang susah.



Sudah Jadi Abu Arang
Sudah rusak sekali

kalah jadi abu, menang jadi arang.
Kalah ataupun menang sama-sama menderita.

Bermain Air basah, bermain api hangus
pekerjaan yang kita lakukan, apalagi yang berbahaya pasti akan membawa akibat

Bagaikan abu di atas tanggul.
Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.

Menggantang asap, mengukir langit
pekerjaan yang sia sia

Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang juga
budi baik tak dapat dilupakan selamanya

Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan.
Di mana pun berada pasti akan tersedia rezeki buat kita.

Adat pasang turun naik.
Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih berganti.

Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
kita harus berusaha sekeras kerasnya jika punya maksud


Menjual bedil kepada lawan
berbuat sesuatu yang bodoh dan akhirnya mencelakai diri sendiri

Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.

Air beriak tanda tak dalam.
Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.

Air tenang menghanyutkan.
Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu pengetahuan dalam pikirannya.

Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga.
Sifat-sifat anak biasanya menurun dari sifat orangtuanya.
baik jadi ayam betina supaya selamat
supaya selamat, jangan memperlihatkan kesombongan dan ke angkuhan

Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.

Sepandai-pandai tupai melompat, sekali waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.

Tong kosong nyaring bunyinya.
Orang sombong dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.

Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.

Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah percintaan.

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Karena kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.

Bagaikan burung di dalam sangkar.
Seseorang yang merasa hidupnya dikekang.

kalau pandai meniti buih, selamat badan ke seberang
jika kemauan mengerjakan sesuatu yang sukar, niscaya maksudnya akan tercapai

Terbuat dari emas sekalipun, sangkar tetap sangkar juga.
Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang, hati tetap merasa tersiksa juga.

Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.

Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.
Segala sesuatu dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.

Barangsiapa menggali lubang, ia juga terperosok ke dalamnya.
Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya juga ikut terkena celaka.

Badan dapat dimiiliki, hati tak dapat dimiliki
orang yang selalu menurut apa yang diperintahkan, tetapi hatinya tetap menyangkal

Seberat-berat mata memandang, berat juga bahu memikul.
Seberat apapun penderitaan orang yang melihat, masih lebih menderita orang yang mengalaminya.

Berbilang dari esa, mengaji dari Alif
mengerjakan sesuatu harus dari awal berangsur angsur sampai bisa.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar